Rabu, 25 September 2013

Merokok Sama Sekali Tidak Menghilangkan Rasa Stress



Jangan pernah beranggapan merokok bisa menurunkan tingkat stres. Studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Psychiatry justru mengungkapkan bahwa rokok secara signifikan menambahkan kegelisahan pelakunya. Demikian dikutip BBC.

Efek gelisah menjadi jauh lebih parah apabila orang yang merokok tersebut turut memiliki masalah kelainan kondisi kejiwaan atau keresahan yang akut, dibanding yang merokok untuk kesenangan. Peneliti mengungkapkan, jika saja mereka berhenti merokok justru secara perlahan akan menemukan ketenangan. Sebab, peneliti menemukan kondisi demikian pada 68 perokok yang telah menanggalkan kebiasaan mereka usai enam bulan berjalan. Jadi anggapan merokok bisa mengusir kegelisahan sama sekali tidak ada dasarnya.

Studi melibatkan 500 perokok yang menjalani terapi di kinik berhenti merokok di Inggris. Peneliti berasal dari beberapa universitas seperti Cambridge, Oxford, dan King’s College di London.

Dalam laporannya, peneliti juga menemukan bahwa ketika perokok gagal melakukan usaha untuk berhenti merokok, mereka malah mengambil kembali rokoknya untuk mengusir stres. Bagi mereka yang merokok untuk sebuah kesenangan, ternyata turut mengalami kegelisahan yang sama. Sementara pada mereka yang mengalami masalah kejiwaan, dirinya makin gelisah kala aktivitas merokok diteruskan.

Selain mempengaruhi kejiwaan, rokok juga punya peran dahsyat dalam merusak organ rubuh. Efek langsungnya terutama menyerang paru-paru. Namun, racun rokok tetap merusak bagian lain hingga memicu impotensi, serangan jantung, hipertensi, kanker, hingga tumor. Rokok mungkin tidak secara langsung mengambil nyawa Anda. Namun, merokok punya efek mengurangi kualitas hidup dalam jangka panjang.

0 comments:

Posting Komentar